Menerapkan tata suara dasar XBC

17 April 2020

Tata Suara adalah suatu kesatuan bunyi-bunyian beserta sarananya yang dipergunakan untuk kebutuhan teater. Satuan bunyi-bunyian yang dimaksud merupakan satu kesatuan dari sarana bunyi yang disusun atau dibuat oleh manusia dan berasal dari sumber bunyi di luar manusia. Memang dapat dimungkinkan bahwa suara manusia dapat merupakan materi dari kesatuan bunyi-bunyian tersebut. Misalnya suara manusia di luar arena yang menggambarkan suara angin ribut, ilustrasi lagu, dan sebagainya.

Tujuan tata suara adalah untuk melatarbelakangi suatu lakon. Fungsi tata suara adalah untuk sarana penambah daya imaginasi sehingga lakon menjadi lebih hidup dan merangsang pengembangan ilusi.

Manusia, binatang, benda-benda alam, dapat menjadi sumber bunyi yang menghasilkan suara. Tiupan angin, gendering yang dipukul, terompet yang ditiup, semuanya akan menimbulkan suara. Dari suara-suara itu ada yang teratur dan ada pula yang tidak teratur, ada yang merupakan kelompok dan ada pula yang berdiri sendiri. Untuk memperoleh suara yang kita perlukan sebagai lata belakang penguat lakon, kita memerlukan saranasarana, antara lain:

  1. Sumber bunyi untuk mendapatkan bunyi secara langsung
  2. Rekaman suara dari sumber bunyi
  3. Sound system, antara lain berupa;
    • Mikrofon, yang jenis perlengkapannya antara lain;
    • Mikrofon Omni, bersifat non directional dapat menangkap suara dari berbagai arah.
    • Mikrofon Be Directional, menangkap suara dari dua arah
    • Mikrofon Uni Directional, hanya menangkap suara dari satu arah.
    • Mic Meja, yang bertangkai pendek.
    • Mic Lapel, yang dapat dikaitkan pada baju.
    • Boom, penyangga mic yang panjang.
  4. 4) Amplifier
  5. 5) Loud Speaker

Di dalam menggunakan tata suara, tiap efek bunyi dapat membantu penonton dalam mengembangkan ilusinya. Oleh karena itu, pemilihan bunyi atau suara haruslah sesuai dengan konsep lakon. Suara sangat besar pula pengaruhnya terhadap perasaan. Keadaan sunyi dapat menimbulkan perasaan asing. Suara rendah dapat menimbulkan perasaan sedih. Demikian pula suara-suara lainnya dengan berbagai macam pengaruhnya.

Oleh karenanya antara apa yang dilihat serta yang didengar harus pula terdapat unsur keselarasan, keserasian, dan keseimbangan. Ketiga unsur ini diperlukan supaya antara apa yang dilihat (acting, Lighting, scenery) dan apa yang didengar merupakan satu kesatuan yang bulat berdasarkan ide sentral yang terarah dan terpadu. Seringkali terdapat ketakseimbangan antara apa yang dilihat dan apa yang didengar. Suatu ilustrasi musik tidak sesuai dengan situasi dramatis yang dibeberkan melalui acting serta sarana pentas yang lain. Hal ini terjadi dikarenakan adanya beberapa kelemahan antara lain:

  1. Kurang atau bahkan sama sekali tidak mempelajari naskah.
  2. Keuangnya pengetahuan elementer tentang perihal musik atau sumber bunyi.
  3. Musik atau ilustrasi yang lain dibunyikan pada saat-saat yang kurang tepat.

Apabila kita tidak dapat memanfaatkan bunyi secara langsung dari sumber bunyinya, maka kita dapat membuat efek bunyi atau merekam sumber bunyi. Beberapa contoh antara lain:

  • Detak Jam : kotak kecil kita pukul teratur
  • Derap Kaki Kuda : mengetuk meja seirama derap kaki kuda.
  • Suara Angin : menghembus mike
  • Suara Petir : menjatuhkan seng di dekat mike.
  • Suara tembakan : memukul meja atau bangku.
  • Suara air : mempermainkan air dalam panci.

Proses Perekaman Suara Pedang beradu

Latihan :

Rekamlah minimal 3 macam efek bunyi dari daftar di bawah ini :

  1. Suara sepatu jalan di tanah
  2. suara sendal jepit berjalan di atas tanah becek
  3. suara pancuran air
  4. suara langkah kaki di ruangan
  5. suara tangisan anak kecil
  6. suara tangisan hantu sundel bolong
  7. suara hantu tertawa
  8. surara seseorang jatuh
  9. suara kopi di seduh
  10. suara keran air
  11. suara air mendidih
  12. suara langkah kaki seseorang yg sedang joging
  13. suara langkah kaki seseorang yg berlali di kejar-kejar orang
  14. suara langkah kaki seseoang yg berjalan tertatih
  15. suara   menggali tanah
  16. suara  nenek-nenek tertawa bahagia
  17. suara anak menangis
  18. suara saklar lampu di nyalakan/dimatikan
  19. suara pintu dibuka
  20. suara pintu di kunci.

*rekam hanya efek bunyi yang akan dibuat, tdk boleh ada suara lain diluar efek bunyi yang di akan dibuat.

 

 

Article Categories:
Materi Sekolah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *