SEJARAH PERKEMBANGAN MEDIA

29 Juli 2018

SEJARAH PERKEMBANGAN MEDIA

Berbicara tentang media massa yang ada saat ini, ternyata tidak luput dari kisah sejarahnya yang memang sudah melewati beberapa fase penting kehidupan manusia. Berpuluh-puluh tahun bahkan sudah ribuan tahun yang lalu sejarah pertumbuhan dan perkembangan sejarah itu ada. Media ada karena hasil dari yang dinamakan dengan “Komunikasi”.Media dan komunikasi memang tidak bisa dipisahkan satu dan yang lain, keberadaan keduanya saling berhubungan dan memiliki keterkaitan. Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan.
Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”.Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti sebagai “perantara”atau “pengantar,yaitu perantara sumber pesan (a source)dengan penerima pesan (a receiver).Jadi dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Sebelum media digunakan sebagai sarana komunikasi, orang-orang terdahulu berkomunikasi secara langsung tanpa adanya media atau perantara apapun.
Nah, kali ini kita akan mengupas sedikit lebih dalam perihal sejarah perkembangan media. Sejarah perkembangan media yang akan kita bahas ini memiliki empat era diantarannya :
• Era Lisan
• Era Tulisan
• Era Percetakan
• Era Tekhnologi
• ERA LISAN
Era lisan ini bisa dikatakan sebagai awal mulanya penggunaan media. Era ini sebenarnya adalah gambaran dimana manusia mulai bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya. Diperkirakan era lisan ini berjalan sekitar 300.000 th – 200.000 th SM. Dalam buku Komunikasi Massa, Nuruddin memberitahukan bahwa manusia di era ini mulai memiliki kemampuan untuk berbicara dan berbahasa meskipun terbata-bata dalam kelompok masyarakat tertentu. Manusia yang menjadi cirri pada era ini adalah manusia jenis Cro Magnon.
Mereka diperkirakan memiliki struktur tengkorak, lidah dan kotak suara yang sama persis dengan apa yang kita miliki. Itu semua menjadi bukti bahwa mereka memiliki kemampuan untuk berbicara. Percakapan dan bahasa itu sendiri muncul sekitar 35.000 – 40.000 SM. Manusia Cro Magnon terus berkembang pada jaman ini karena terus menggunakan percakapan dan bahasa sebagai alat komunikasi mereka. Keuntungan yang didapat dari kemampuan mereka yang mulai bisa berkomunikasi adalah perencanaan mereka dalam berburu dapat lebih terkoordinir dan melakukan usaha perlindungan secara lebih baik.
• ERA TULISAN
Sejarah perkembangan era tulisan ini ada pada tahun 1041 SM. Di tahun ini lah era tulisan pertama kali berada di dunia. Bentuk-bentuk hasil dari era tulisan ini adalah ketika ditemukannya cap-cap tangan di dalam goa, lukisan tangan yang ada di archa-archa, lalu ditemukannya tulisan di sebuah tanah liat yang dibentuk sedemikian rupa dengan tujuan dan maksud yang penulis inginkan saat itu. Salah satu tokoh ahli yang bernama Everet M. Rogers (1986) juga menyebutkan bahwa tujuan mereka menulis di goa, archa ataupun tanah liat adalah untuk memberikan sebuah pernyataan bahwa memang hanya itu yang bisa mereka lakukan pada saat itu sebelum tekhnologi canggih dan berkembang seperti yang ada sekarang ini. Kita bisa melihat contoh peninggalan sejarah mereka pada goa-goa yang ada di Yogyakarta, Solo, dll.
• ERA PERCETAKAN
Setelah era tulisan maka muncullah era percetakan sebagai penerus dan pelengkap dari perkembangan era tulisan. Sejarah mencatat era ini mulai berkembang sekitar tahun 1450 ketika Johann Gutenberg menemukan mesin cetak untuk pertama kali. Setelah era Johann Gutenberg baru lah muncul era Penny Press pada tahun 1833 yang mencoba mengembangkan mesin cetak yang awalnya ditemukan oleh Johann Gutenberg. Pada awalnya Cina yang menemukan bahan baku pembuatan kertas, setelah saat itu penemuan mesin cetak mulai dirintis dan dipergunakan.
Mesin cetak bergerak pertama kali ditemukan di Cina pada abad ke-13, lalu kemudian metode cetak ini diperkenalkanlah hingga sampai ke Eropa. Seiring waktu saat itu mesin cetak mulai digunakan secara missal bahkan terus mengalami penyempurnaan. Sampai akhirnya buku adalah salah satu alat penyampai informasi yang paling penting saat itu. Ditambah ketika Benjamin Day mulai meluncurkan The New York Sunatau yang juga dikenal dengan sebutan Penny Presssurat kabar pertama pada 3 September 1833.
Sejarah
Penemu pertama Media Cetak adalah Johannes Gutenberg pada tahun 1455 terutama di Negara Eropa. Perkembangan awal terlihat dari penggunaan daun atau tanah liat sebagai medium, bentuk media sampai percetakan. Gutenberg mulai mencetak Bible melalui teknologi cetak yang telahditemukannya. Teknologi mesin cetak Gutenberg mendorong juga peningkatan produksi bukumenjadi hitungan yang tidak sedikit. Teknologi percetakan sendiri menciptakan momentum yang justru menjadikan teknologi ini semakin mendorong dirinya untuk berkembang lebih jauh.[1] Lanjutan dari perkembangan awal media cetak adalah dimana perkembangan teknologi yang belum berkembang, yaitu media cetak dibuat memakai mesin tik untuk membuat suatu iklan produksedangkan gambar-gambar atau animasi yang memperbagus iklan produk itu dibuat secara manualdengan menggunakan pena.
Tanda-tanda perkembangan media cetak adalah melek huruf ( kemampuan untuk baca-tulis ). Memang melek huruf adalah kondisi yang dipunyai oleh kaum elite. Bahasa yang berkembang pun hanya beberapa bahasa pokok, bahasa latin – misalnya. Perkembangan pendidikan pada abad 14 juga mendorong perkembangan orang yang melek huruf. Perkembangan media cetak sekarang yaitu didukungnya perkembangan teknologi yang sudah berkembang, sehingga dapat memudahkan orang untuk membuat suatu iklan yang lebih kreatif dan atraktif.[2] Perkembangan
Perkembangan sekarang media cetak adalah didukung perkembangan teknologi yang semakin canggih. Sehingga membawa perubahan pada bagian bentuk, format, struktur, tekstur dan model dari iklan tersebut, akan tetapi perkembangan teknologi tidak mempengaruhi atau mengubah isi dari suatu iklan yang muncul di media. Pembuatan media cetak sekarang dengan teknologi yang canggih adalah dengan menggunakan komputer untuk mendesain iklan suatu produk dengan menggunakan grafis dan dicetak dengan printer.
Perkembangan teknologi media cetak yang berkaitan dengan perkembangan media cetak itu sendiri seperti munculnya majalah, Koran, surat-surat kabar yang isinya tentang artikel yang bertemakan politik, kesenian, kebudayaan, kesustraan, opini-opini public dan informasi tentang kesehatan dapat mewarnai kehidupan masyarakat. Misalnya dalam artikel yang bertemakan politik, bahwa politik yang semakin menjamu dalam Negara. Kemudian peristiwa-peristiwa penting yang mempengaruhi sejarah kehidupan masyarakat. Surat kabar atau yang biasa disebut Koran adalah salah satu media cetak jurnalisme dimana isinya memuat artikel-artikel tentang seputar informasi-informasi atau berita tentang seputar kehidupan manusia, mulai dari yang bertemakan politik, kesehatan, hukum, sosial, ekonomi sampai periklanan.[3] Adapun majalah yang terbit zaman dulu, dan masih tetap sama isinya dengan majalah sekarang, itu karena kepercayaan masyarakat terhadap media cetak tersebut. Biasanya dari artikel artikel yang termuat di media cetak tersebut, yang memuat kritikan yang dapat membuka mata masyarakat sehingga terjadi revolusi. Selain kritikan, surat kabar juga memuat tulisan-tulisan dan dokumen-dokumen penting yang merupakan kinerja pemerintah yang dapat menjadi skandal dan korupsi pemerintah.
Pada periode 1860an merupakan tahun ditemukannya litography yaitu proses percetakan dengan cetakan bahan kimia dan menggantikan metode sebelumnya, yaitu engraving. Selain itu, teknologi percetakan fotografi pun mengalami perkembangan dengan proses photoengraving yaitu dengan mencetak suatu gambar secara kimia melalui lempengan besi dengan proses fotografis. Setelah perang dunia 2, proses percetakan menggunakan offset printing dan digunakan terus sampai sekarang karena kualitas, kecepatan dan lebih ekonomis.[4] Publising
Memasuki periode 1960an, media cetak mengalami perubahan besar dalam proses produksi. Mesin ketik yang tadinya dipergunakan secara luas untuk menghasilkan tulisan, mulai digantikan oleh komputer. Hal ini tentu saja disertai berbagai macam pertimbangan dan salah satunya lebih ekonomis dan efisien. Melalui komputer, media cetak tidak hanya menghasilkan tulisan yang dapat diubah tanpa membuang-buang kertas namun juga dapat mengubah suatu gambar atau foto. Hasil kerja yang berbentuk softcopy tersebut, kemudian dicetak. Selain pengaruh dari penggunaan komputer, teknologi fotokopi juga memberikan andil dimana kita dapat meng-copy suatu tulisan dengan kecepatan tinggi dan tanpa minimum order sehingga kita dapat meng-copy sesuai dengan kebutuhan.[5] Perkembangan lain dari teknologi ini adalah inovasi atas custom publishing dimana penerbitan suatu tulisan atau buku dengan tujuan yang khusus dan hasil produksi akhirnya bukan bertujuan untuk dipasarkan secara luas namun berubah menjadi produksi untuk tujuan pesanan dari konsumen. Ketika suatu buku dicetak, tentunya terdapat kode seri produksi buku. Melalui scanner elektronik, kode tersebut dikenali dan data penjualan langsung terkirim ke database pusat sehingga terlihat berapa besar angka penjualan buku secara langsung.
E-Publishing
Internet telah memasuki kehidupan kita dengan sangat cepat dan menyentuh hampir semua aspek kehidupan. Dampak dari internet bagi lembaga penerbitan adalah munculnya E-publishing atau penerbitan elektronik. Contoh dari E-publishing dapat kita lihat pada situs amazon.com. Situs ini menawarkan berbagai macam buku untuk dijual dan selayaknya sebuah toko, amazon.com juga menampilkan buku dalam format digital. Situs ini juga berfungsi seperti pustakawan pribadi dimana dapat memberikan rekomendasi buku yang sesuai dengan kebutuhan kita.Munculnya layanan semacam ini pada awalnya dipelopori oleh google.com yang bekerjasama dengan berbagai macam perpustakaan besar untuk melakukan konversi yaitu dengan melakukan scanning pada berbagai macam koleksi buku perpustakaan sehingga dapat dibaca dalam format digital. Namun, teknologi ini bukannya tanpa cacat, hal ini dikarenakan buku yang dibaca melalui layar membuat mata cepat lelah dan menghabiskan listrik.Timbulnya buku elektronik tentunya menimbulkan permasalahan dalam hal standardisasi penyajian [6]. Salah satu solusinya diperkenalkan oleh Adobe yaitu file dengan format PDF (portable document format) sehingga memudahkan dalam men-download buku melalui internet.Penerbitan elektronik tidak hanya mencakup buku saja, namun juga majalah dan surat kabar elektronik. Kita dapat mengakses kompas.com dimana berita yang terdapat di website merupakan versi digital dari yang terbit hari tersebut. Selain itu, dengan adanya teknologi seperti ini memungkinkan kita untuk menyimpan dan melindungi buku teks yang sudah tidak terbit di pasaran sehingga generasi mendatang dapat mempelajari ilmu pengetahuan dari berbagai macam sumber dan kurun waktu dalam waktu yang relatif singkat namun tetap kaya dengan sumber informasi.
Newsgathering Trends
Dalam mencari berita, seorang jurnalis mengumpulkan berbagai macam sumber berita melalui berbagai macam alat komunikasi yang mungkin. Pada awalnya, jurnalis mendapat dan mengirim berita dengan menggunakan pony express, kemudian ditemukan telegraf yang membuat berita menjadi lebih cepat disajikan. Telegraf kemudian berkembang digunakan dan akhirnya menghasilkan sistem pengumpulan berita dengan nama newswire dengan prinsip kerja seperti berita online sekarang.Teknologi dalam pengumpulan berita terus berkembang sampai ditemukannya telepon sehingga menurunkan ongkos produksi pengiriman berita. Telepon adalah alat komunikasi yang sangat fleksibel karena dapat digunakan hampir dimana saja selama terdapat akses. Sampai dengan saat ini, pengumpulan berita menggunakan hampir semua media yang memungkinkan seperti radio, televisi, kabel, e-mail, dan internet dengan berbagai macam fasilitas yaitu chat room, newsgroup sampai blog pribadi.[7] Dengan munculnya berbagai macam media dan teknologi yang mendukung pekerjaan seorang jurnalis, muncullah bentuk baru dari jurnalisme yaitu backpack journalism. Backpack journalism dikenal juga sebagai pelaporan multimedia (multimedia reporting). Seorang jurnalis dalam membuat suatu liputan membawa mini DV, tape recorder dalam satu paket. Konsekuensi dari tren ini adalah pembaca berita dapat mengetahui berita dengan lebih mendalam dan bahkan dapat berinteraksi langsung dengan reporter dan menyebabkan peran editor yang makin berkurang dalam menyunting suatu berita.
Production Trends
Dalam proses produksi berita media cetak, terjadi perubahan besar ketika digunakannya typesetting pada tahun 1950an dalam mencetak kertas. Hasil dari typesetting yang berbentuk paper tape ini kemudian dijadikan data master yang akan diperbanyak dengan mesin typesetting dan hasilnya mendekati bentuk aslinya. Pada tahun 1960an akhir paper tape disimpan dalam memori computer dan langsung dicetak setelah melalui proses editing. Perkembangan akhir-akhir ini, paper tape tersebut semuanya tersimpan dalam komputer untuk proses editting dan lay-out sehingga deari editting tersebut tinggal dicetak langsung oleh mesin cetak laser (printer laser) dan kesalahan dalam proses produksi dapat deperkecil seminimal mungkin. Selain itu, proses percetakan suatu berita sekarang in–Siti Marliya (bicara) 10 Oktober 2014 05.23 (UTC)i tidaklah lagi dilakukan hanya di satu tempat [8]. Contohnya antara lain adalah surat kabar new york times dan usa today yang jangkauan distribusinya sangat luas sehingga percetakan dilakukan di berbagai macam tempat terpisah namun isi berita tetap dipegang oleh satu dewan redaksi.
Online Newspaper
Gagasan untuk menyediakan layanan surat kabar online sebenarnya sudah ada sejak tahun 1930an namun dengan format yang berbeda dengan format yang sekarang dimana surat kabar dikirim ke pelanggan melalui mesin fax. Kemudian pada tahun 1980an muncul layanan videotext dimana berita dikirim ke rumah melalui kabel telepon rumah. Kemudian sampai sekarang banyaknya bermunculan surat kabar online lokal, regional, maupun internasional.Surat kabar online merupakan pasar yang potensial bagi pengusaha media untuk berbisnis karena tingkat penetrasi internet yang makin meningkat dari tahun ke tahun. Kredibilitas dari surat kabar online tercermin dari jumlah banyaknya pengunjung yang membuka surat kabar online mereka. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari kredibilitas mereka dalam surat kabar format cetakan.

• ERA TEKNOLOGI
Ketika dulu komunikasi hanya bisa dilakukan secara langsung atau bertatap muka, seiring berkembangnya jaman kini komunikasi bisa melalui jarak yang sangat jauh sekalipun. Semua itu bisa terjadi karena adanya tekhnologi yang menolong kehidupan manusia di muka bumi ini. Bahkan saat ini, tekhnologi sudah semakin canggih dan tidak perlu lagi waktu lama bagi kita untuk selalu melihat dan menikmati hasil dari inovasi terbaru teknologi saat ini.
Semuanya berawal dari sang penemu telepon yaitu Alexander Graham Bell lalu ada Samuel Morse yang menemukan telegraf, dan juga ada Guglielmo Marconi yang juga berperan penting pada masa itu karena beliau lah yang pertama kali mengirim pesan melalui Radio. Semuanya adalah awal mula dimana ditemukan beragam teknologi terbaru di kehidupan manusia. Setelahnya, bermuncullan lah inovasi-inovasi lainnya seperti televisi, computer, internet dan lain sebagainya. Teknologi kini membantu manusia untuk melakukan segala hal yang dulunya sulit, memakan waktu lama, bahkan tidak mungkin menjadi hal yang sangat mungkin.
Media saat ini dan jaman dahulu sudah sangat jauh berbeda dan semakin berkembang. Semuanya karena seiring berjalannya waktu manusia terus saja melakukan banyak inovasi terbaru untuk terus menemukan hal-hal baru yang semakin memudahkan hidup manusia. Dari yang awalnya hanya bisa menggunakan lisan secara terbata, mulai bisa menulis dari awalnya menggunakan daun-daun kering menjadi sebuah kertas dan kini bisa menulis di alat yang jauh lebih canggih seperti laptop atau computer. Ada juga mesin ketik yang awalnya digunakan hanya untuk mencetak surat dan membuat laporan, kini bahkan dikombinasikan dengan telepon dan layar dalam bentuknya yang baru. Telepon juga mengalami perubahan serupa. Dirancang untuk percakapan satu lawan satu, kini telepon bahkan bisa dengan banyak lawan bicara sekaligus dan juga bisa sambil bertatap muka. Media berkembang bukan untuk membodohi kita tapi harusnya membuat kita semakin cerdas dalam menggunakan media dan benar-benar memudahkan hidup kita!

Article Tags:
· ·
Article Categories:
Materi Sekolah · Tak Berkategori

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *