Masalah Minat Membaca di Kalangan Pelajar
Rendahnya minat baca pelajar pada saat ini, tentu tidak hanya sebatas masalah kuantitas dan kualitas pada buku saja, melainkan juga pada hal hal yang saling berhubungan satu sama lain. Seperti, mental pada anak yang minim dan Lingkungan keluarga/masyarakat yang tidak mendukung. Orang-orang di kota mungkin kesulitan membangkitkan minat baca para pelajarnya karena serbuan media informasi dan hiburan elektronik. Sementara di pelosok desa, siswa lebih suka keluyuran ketimbang membaca. Itu penyebab lingkungan/tradisi di sana membaca tidaklah tercipta. Mereka lebih suka ngerumpi atau menonton acara televisi daripada membaca.
Selain itu masih banyak lagi masalah yang melatarbelakangi minat membaca dikalangan pelajar. Seperti sistem pembelajaran yang belum memuat keharusan anak-anak, siswa, dan mahasiswa untuk membaca buku, mencari informasi atau pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan. terkadang, pemerintah kurang tepat dalam menentukan kurikulum yang harus dilaksanakan di Indonesia ini. Dengan banyak waktu yang telah dihabiskan di sekolah untuk belajar, maka anak berfikir bahwa waktu yang dihabiskan untuk belajar dan membaca di sekolah sudah cukup dan mereka tidak mempelajari kembali apa yang telah diajarkan saat di rumah. Namum mereka akan membaca atau mengulang materi dari guru jika esok harinya akan ada ulangan ataupun ada PR saja.
Masalah yang melatarbelakangi berikutnya karena banyaknya jenis hiburan, permainan dan tayangan TV yang mengalihkan perhatian pelajar dari buku. Selain itu, browsing di internet terkadang lebih asyik bagi para pelajar ketimbang harus membaca buku pelajaran yang terlalu membosankan. Pelajar rela menghabiskan waktu dengan HP, laptop, ataupun gadget mereka untuk membuka internet seperti bermain facebook, twitter, youtube, ataupun media lain dari pada membaca buku ataupun mencari hal-hal yang bermanfaat untuk kehidupan mereka.
Dan masalah lain lagi yang melatarbelakangi itu banyaknya tempat hiburan untuk menghabiskan waktu seperti taman rekreasi, tempat karaoke, night club, mall, supermarket. Tempat-tempat seperti ini kadang digunakan oleh para pelajar dewasa untuk bermain setelah pulang sekolah. Jika mereka bisa membagi waktu antara bermain di luar dengan belajar, maka itu tidak akan masalah. Tetapi kadang para pelajar ini lupa waktu jika sudah berada di tempat hiburan. seperti di mall, mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk melihat barang-barang yang dijual di mall walaupun kadang mereka tidak bermaksud membelinya. Karena terlalu lama, mereka kadang lupa waktu untuk belajar dan terus jalan-jalan walaupun sampai malam. Dan itu membuat para pelajar untuk lupu akan waktu belajarnya, apalagi membaca.
Dan masalah yang terbesar bagi rendahnya minat membaca para pelajar adalah sifat malas yang merajalela dikalangan anak-anak maupun dewasa untuk membaca dan belajar demi kemajuan diri masing-masing untuk menambah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu masalah dari dalam diri pelajar yang harus mereka lawan sendiri. Sifat malas tersebut muncul secara tiba-tiba atau sudah menjadi kebiasaan seoraang pelajar malas untuk membaca.
Selain masalah-masalah tersebut masih banyak lagi masalah-masalah yang melatarbelakangi minimnya minat membaca dikalangan pelajar diera sekarang ini. Tapi dari masalah-masalah tersebut ada hal yang lebih penting lagi bagi para orang tua, pendidik adalah bagaimana cara meminimalisir masalah-masalah tersebut dan menumbuhkan nimat membaca para pelajar.